Minggu, 17 Oktober 2010

PENGERTIAN DESAINS EVALUASI Khairan Efendi*

PENGERTIAN DESAINS EVALUASI Khairan Efendi*

Sebelum melakukan desain evaluasi maka terlebih dahulu harus dilakukan fokus evaluasi yaitu mengkhususkan apa dan bagaimana evaluasi akan dilakukan. Bila evaluasi sudah terfokus, maka ini berarti proses dan desain dimulai. Ada tiga elernen dalam proses pemfokusan, yaitu : mempertemukan pengetahuan dan harapan, mengumpulkan informasi, dan merumuskan rencana evaluasi.
Penyusunan desain evaluasi program merupakan langkah pertama dan menyangkut aspek perencanaan. Di dalam tahap perencanaan ini diuraikan garis garis besar mengenai hal hal lain yang berkaitan dengan kegiatan evaluasi tersebut. Evaluasi program merupakan pelayanan bantuan kepada pelaksana program untuk memberikan input bagi pengambilan keputusan tentang kelangsungan program tersebut. Oleh karena itu, maka pelaksana evaluasi program harus memahami seluk beluk program yang dinilai.
   

1.Pengambilan keputusan mengeluarkan kebijakan mengenai pelaksanaan suatu program.
2.    Kepala Sekolah menunjuk evaluator program (dapat dari bagian dalam pengelola ataupun orang luar dari program) untuk melaksanakan evaluasi program setelah melaksanakan selama jangka waktu tertentu.
3.    Penilai program melaksanakan kegiatan penilaiannya, mengumpulkan data, menganalisis dan menyusun laporan.
4.    Penilai program menyampaikan penernuannya kepada pengelola program.

Adapun komponen komponen evaluasi program, sebagai berikut:
1.    Tujuan yang ditetapkan oleh pengambil keputusan dan diberitahukan kepada pelaksana program.
2.    Kegiatan semua aktifitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, kegiatan harus relevan benar dengan tujuan
3.    Sarana fasilitas penunjang kegiatan
4.    Person pelaksana kegiatan
5.    Hasil keluaran sebagai akibat dari kegiatan,



Evaluasi dapat diartikan sebagai kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan membandingkan hasilnya dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan apakah kegiatan pembelajaran yang telah tersunsun dapat dilaksankan dengan baik sesuai tujuan dari pembelajaran (Khairan Efendi)
Menurut Nana Sudjana; evaluasi dijelaskan sebagai pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan kreteria tertentu
Kemudian menurut Suke Silverus; Evaluasi adalah bertitik tolak kepada tujuan pembelajaran (instrucsional) yang ditetapkan oleh pendidik kemudian benar-benar diusahakan pencampaiannya oleh pendidik dan peserta didik

Tinjauan UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional Pasal 57 ayat 1 Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan diantaranya terhadap peserta didik, lembaga dan program pendidikanWiersma dan Jurs membedakan antara evaluasi, pengukuran dan testing. Mereka berpendapat bahwa evaluasi adalah suatu proses yang mencakup pengukuran dan mungkin juga testing, yang juga berisi pengambilan keputusan tentang nilai.
Pendapat ini sejalan dengan pendapat Arikunto yang menyatakan bahwa evaluasi merupakan kegiatan mengukur dan menilai. Kedua pendapat di atas secara implisit menyatakan bahwa evaluasi memiliki cakupan yang lebih luas daripada pengukuran dan testing Sementara itu Asmawi Zainul dan Noehi Nasution mengartikan pengukuran sebagai pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas sedangkan penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun nontes 
FUNGSI EVALUASI PEMBELAJARAN
Fungsi evaluasi pembelajaran dapat dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya adalah
Selektif
Diagnostik
Penempatan
Pengukur keberhasilan
Remedial
Umpan balik
Memotivasi dan membimbing anak
Perbaikan kurikulum dan program pendidikan
fungsi
Pengembangan ilmu
Untuk mengetahui tingkat perkembangan kemampuan siswa
Untuk mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam belajar
Sebagai materi utama laporan hasil belajar siswa untuk orang tua siswa
Dasar psikologis
Dasar didaktif
Dasar administrasi
Tujuan evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat dan mengetahui proses yang terjadi dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran memiliki 3 hal penting yaitu, input, transformasi dan output.
Input adalah peserta didik yang telah dinilai kemampuannya dan siap menjalani proses pembelajaran.
transformasi adalah segala unsur yang terkait dengan proses pembelajaran yaitu ; guru, media dan bahan beljar, metode pengajaran, sarana penunjang dan sistem administrasi. Sedangkan
output adalah capaian yang dihasilkan dari proses pembelajaran
Manfaat evaluasi
Secara umum manfaat yang dapat diambil dari kegiatan evaluasi dalam pembelajaran, yaitu :
Memahami sesuatu : mahasiswa (entry behavior, motivasi, dll), sarana dan prasarana, dan kondisi dosen
Membuat keputusan : kelanjutan program, penanganan “masalah”, dll
Meningkatkan kualitas PBM : komponen-komponen PBM
Sementara secara lebih khusus evaluasi akan memberi manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dengan pembelajaran, seperti siswa, guru, dan kepala sekolah
Bagi  Siswa ; Mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran : Memuaskan atau tidak memuaskan
Bagi Guru:
mendeteksi siswa yang telah dan belum menguasai tujuan : melanjutkan, remedial atau pengayaan
ketepatan materi yang diberikan : jenis, lingkup, tingkat kesulitan, dll.
ketepatan metode yang digunakan
Bagi Sekolah:
hasil belajar cermin kualitas sekolah
membuat program sekolah
pemenuhan standar

Prinsip-prinsip evaluasi
Keterpaduan
evauasi harus dilakukan dengan prinsip keterpaduan antara tujuan intrusional pengajaran, materi pembelajaran dan metode pengjaran.
Keterlibatan peserta didik
prinsip ini merupakan suatu hal yang mutlak, karena keterlibatan peserta didik dalam evaluasi bukan alternatif, tapi kebutuhan mutlak.
Koherensi
evaluasi harus berkaitan dengan materi pengajaran yang telah dipelajari dan sesuai dengan ranah kemampuan peserta didik yang hendak diukur.
Pedagogi

9.    Perlu adanya tool penilai dari aspek pedagogis untuk melihat perubahan sikap dan perilaku sehingga pada akhirnya hasil evaluasi mampu menjadi motivator bagi diri siswa.
10. Akuntabel
11. Hasil evaluasi haruslah menjadi aalat akuntabilitas atau bahan pertnggungjawaban bagi pihak yang berkepentingan seeprti orangtua siswa, sekolah, dan lainnya.

wASSALAMUALAIKUM
TERIMAKASIH BUANYAK YE PAKKKKK
ATAS MATERINYEEEE
JUMPE LAGI PADA
SESI
BERIKUTNYE
OC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar